My Poetry

Indahnya Alamku

Sungguh menawan hari yang kau berikan kepada ku

oksigen yang ku hirup dan semua kehidupan disini ku memuja dirimu

tak bisa ku balas dirimu dengan segenggam isi di tanganku

hanya rasa syukur ku ucapkan padamu wahai indahnya alamku

kesejukan harimu membuat inspirasiku untuk berkerja keras memikirkanmu

terimakasih kau tlah beri kehidupan kepada kami

maaf apabila sekelompok dari kami merusak sedikit tubuhmu

oohhh INDAHNYA ALAM-KU

tanaman yang di gerakan oleh angin bertiup malam ini

tersipuku tersingkirkan malu karena organisasi manusia yang telah mengecewakanmu

kami akan terus membantumu untuk menciptakan oksigen yang ku hirup

tentunya tanpa dirimu ku takan bisa hidup.

By: Kusuma Halim

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2 # (Perbedaan Present Perfect dan Simple Tense)

PRESENT PERFECT TENSE

(+) S + HAVE/ HAS + VERB 3 + O
Yuwono has bought car
(-) S + HAVE/ HAS + NOT + VERB 3 + O
Yuwono has not bought car
(?) HAVE/HAS + S + V3 + O?
Has Yuwono bought car

SIMPLE PAST TENSE

(+)S + VERB 2 + O + ADVERB OF TIME (keterangan waktu)
Beni went to Jogja yesterday
(-)S + DID + NOT + V1 + O +ADVERB OF TIME
Beni did not go to Jogja yesterday
(?)DID + S + V 1 + O + ADVERB OF TIME
Did Beni go to Jogja yesterday?

Secara rumus, memang penyusunan kalimat present perfect tense dan simple past tense sangat berbeda, jika dalam present perfect tense kita menggunakan Verb 3 (kata kerja bentuk ketiga), sedangkan dalam simple past tense kita menggunakan Verb 2 (kata kerja bentuk kedua).

sedangkan maknanya, jika kalimat ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat yang mempunyai bentuk tenses present perfect tense dan simple present tense mempunyai arti yang sama yaitu: sudah atau telah.
Contoh:
I have eaten bread : saya telah makan nasi
I ate bread yesterday: saya telah makan nasi kemarin
Terkadang kita bingung kapan kita kita harus menggunakan simple present tense, kapan kita menggunakan simple past tense. Jika ingin membuat suatu kalimat yang kita tidak tahu atau tidak disertai dengan keterangan waktu maka kita menyusunnya menggunakan bentuk present perfect tense, sedangkan jika kita mengetahui keterangan waktunya, maka kita menggunakan simple past tense.
Jadi, perbedaan antara present perfect tense dan simple past tense hanya penggunaan keterangan waktu saja.present perfect tense tidak ada keterangan waktu secara jelas. sedangkan simple past tense, ada keterangan waktu lampau yang jelas. 

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2103555-perbedaan-present-perfect-tense-dan/

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2 # (adjactive clause)

Contoh Kalimat Adjective Clause beserta Penjelasannya

Untuk lebih memahami cara menggabungkan / menyusun kalimat adjective clause. Yuk kita pelajari bersama-sama contoh adjecive clause beserta penjelasan singkatnya disini:
WHO
Digunakan untuk menggantikan subyek orang (I, you, we, they, she, he, Ani). Perhatikan contoh adjective clause berikut ini.1. Rani got a car accident last year.
She has to check her backbone every two months.
Rani who has to check her backbone every two months got a car accident last year.
(Rani yang harus memeriksa tulang belakangnya setiap dua bulan kecelakaan tahun lalu).
atau bisa juga,
Rani who got a car accident last year has to check her backbone every two months.
(Rani yang kecelakaan tahun lalu harus memeriksa tulang punggungnya setiap dua bulan).
Note: Letakkan relative pronoun nya tepat setelah subyek yang akan kita jelaskan. Dan Setelah WHO pasti kata kerja (verb) atau tobe / auxiliary.
Berikut ini adalah contoh kalimat adjective clause. Silakan coba kalian pisahkan sendiri ya. Sekalian latihan.

2. Alonso who won a champion league with Real Madrid last year has moved to Bayern Muenchen
3. The teacher who always gives us motivation is going to America today.
4. The students who are lazy to study hard will fail to get a scholarship.
5. Mrs. Hazel Grace, who is the professor in this college, will be absent this week because of illness.
6. Mr. Jokowi is the only president who are brave enough to rise the fuel price while the society refuse.

7. I want to meet the kid who wins the speech competition.
8. They want to hit the men who robbed their house last night.
9. The baby who is so pale has not eatehn for two days.
10. My father who was one of Liverpool player in 1970s had won many trophies.
WHOMDigunakan untuk menggantikan obyek (me, you, us, them, her, him, Ani). Setelah whom pasti berupa subyek. Perhatikan contoh adjective clause berikut ini.
1. Dhila was my sweetheart in college.
I really wanted to meet her someday
Dhila whom I really wanted to meet someday was my sweetheart in college.
Dalam kalimat kedua terdapat obyek HER sehingga menggunakan whom sebagai kata penghubungnya.
2. The wedding singer whom I invited him to sing in my wedding party died yesterday.
3. He is the only candidate whom we are really fond of his attitude.
4. Rani is the prettiest girl whom everyone falls in love with

Perhatikan, apabila ada preposition pada kata kerjanya (verb) maka preposition tersebut diletakkan sebelum whom. seperti contoh kalimat adjective clause berikut ini:

5. The woman to whom this letter is addressed has moves to Bandung.
(the letter is addressed to her).
6. I enjoyed talking to the woman with whom we had dinner last night.
7. The girl to whom I was introduced is a Balinese

WHOSE
Digunakan untuk menggantikan kepemilikan (my, your, our, their, her, his, Ani’s, its). Setelah whose pasti berupa kata benda (noun)
1. The student whose grade is the highest one will gets a scholarship.
(The student will get a scholarship)
(His grade is the highest one)
2. Randi was a young writer whose novel wins the national competition.
3. Rani whose father was hospitalized last night is absent today.
4. I love to marry the woman whose IQ is above me.
5. Hazard helps the man whose motor was stolen.

WHICH
Digunakan untuk kata ganti benda / binatang baik sebagai subyek atau obyek. Sebenarnya cara penyusunannya sama seperti who dan whom. Yang membedakan adalah which untuk benda / binatang.1. I work in the company which manages my life. (Subject)
(I work in the company)
( The company manages my life)
2. Do you bring the book which I gave it to you yesterday?. (Object)
(Do you bring the book?)
(I gave it to you yesterday)
3. I found a kitten which I love more than anything.
4. The car which hit me yesterday was broken.
5. Her dog which runs away after seeing me really hates me.
6. Can you take me the to the park which is located near the town?
7. Kediri, which is located in East Java, was my favorite city to visit.

WHERE
Digunakan untuk kata keterangan tempat. Sebenarnya bisa dikatakan adverbial clause juga. Perhatikan contoh adjective clause berikut ini:
1. I stay in the village where I am growing up.
(I live in the village)
(I am growing up in there/village)
2. I still remember the place where I put my mobile phone last night.
3. She doesn’t forget the city where she was kidnapped.
4. Here is the beach where we celebrated our wedding party ten years ago.

WHEN
Digunakan untuk kata keterangan waktu.
1. I still remember the time when she left me alone.
2. My mother told me the time when the car hit me.
3. Do you still remember the date when I was promoted?
4. Dhila always remember the year when she met me for the first time.

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2 # (past tense)

Tugas 1 . Tulisan Tentang Past Tense

Past Tense

Contoh :
I drank a lot of water yesterday morning.
She cleaned the floor last night.
In this house, I spent the night with her last month.
My family went to Bogor on the last new year.
Past tense merupakan tenses yang berbicara mengenai peristiwa di masa lampau. Ini erat kaitannya dengan apa yang Anda lakukan kemarin, tadi pagi, kemarin siang, minggu lalu, bulan lalu, dan tahun lalu. Sebagai contoh, Anda makan malam bersama dengan keluarga kemarin malam, dia mencuci baju tadi pagi, atau mereka mengepel lantai kemarin siang. Tiga contoh kalimat tersebut sama-sama mempunyai keterangan waktu lampau yaitu kemarin malam, tadi pagi, dan kemarin siang.
Pola kalimat : Subject + Past form (verb 2)

Penggunaan past tense

Di penjelasan ini, ada dua bagian penggunaan past tense yang bisa Anda temukan. Silakan lihat contoh lebih jauh pada kalimat-kalimat di bawah ini.

Peristiwa yang terjadi di masa lampau dan saat ini sudah selesai

Menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan dalam waktu yang spesifik, tetapi saat ini sudah tidak terjadi lagi.
Danny swam with me yesterday afternoon.
They played football without me last week.
The robber killed my friend last night.
I did my homework together with him last morning.

Rangkaian peristiwa yang terjadi di masa lampau

Saat Anda mempunyai rangkaian peristiwa yang ada di masa lampau, maka Anda bisa mengungkapkannya menggunakan simple past tense.
He came to us, turned on the light, and drank an alcohol.
She took my hand, asked me to open the door, and showed me a great bookcase.
Keterangan waktu yang bisa Anda gunakan pada simple past tense adalah :
Yesterday
Yesterday morning
The day before yesterday
Last night
Last week
Last year
Last moment
Just now

Past Continuous Tense

Contoh :
I was sleeping last morning.
They were running when I called.
She was cleaning the floor while I was wiping the windows.
Past continuous tense merupakan sebuah bentuk tenses untuk menyatakan peristiwa yang sedang terjadi di masa lampau. Bentuk tenses ini, dapat disela oleh peristiwa lain, dan juga dapat digabungkan dengan peristiwa lainnya di waktu yang bersamaan. Misalnya, Anda sedang mencuci kemarin siang, saya sedang menyapu lantai ketika kamu mengetuk pintu tadi pagi, atau kita sedang membersihkan rumah ketika ada gempa tadi malam.
Contoh-contoh kalimat yang saya berikan menunjukkan bahwa terdapat peristiwa yang sedang terjadi di masa lampau. Selain itu, peristiwa yang ada juga dapat berbarengan dengan peristiwa lainnya.
Pola kalimat : Subject + WAS/WERE + Continuous form (v-ing)

Penggunaan past continuous tense

Di penjelasan ini, ada lima penggunaan past continuous tense yang bisa Anda dapatkan. Silakan simak dan praktikkan pembuatan kalimatnya dengan baik.

Peristiwa yang sedang terjadi di masa lampau dan tidak diketahui durasinya

Penggunaan pertama terkait dengan peristiwa yang sedang terjadi di masa lampau, namun tidak diketahui secara pasti berapa lama peristiwa tersebut terjadi. Misalnya, “saya sedang mencuci baju kemarin siang”, kalimat tersebut menyatakan sebuah peristiwa yang sedang terjadi di masa lampau atau kemarin siang. Kendati demikian, Anda tidak mengetahui berapa lama saya mencuci baju, Anda hanya mengatahui bahwa saya sedang mencuci baju kemarin siang.
She was getting dinner
They were watching a movie last night.
I was cooking yesterday morning.
She was wearing a wedding dress.

Peristiwa yang sedang terjadi namun disela oleh peristiwa lainnya

Penggunaan kedua dalam past continuous tense mencakup sebuah peristiwa yang sedang terjadi di masa lampau, kemudian peristiwa tersebut disela atau diinterupsi dengan peristiwa lainnya. Contohnya, “Anda sedang mencuci ketika telepon berbunyi tadi pagi”, “kemarin siang, saya sedang berlari ketika dia memanggil”.
Dari kedua contoh tersebut, tampak aktivitas “Anda sedang mencuci baju” diinterupsi oleh “telepon yang berbunyi. Begitu juga dengan contoh yang kedua, peristiwa “saya sedang berlari kemarin siang” diinterupsi oleh peristiwa “dia memanggil”.
She was sleeping when I called.
They were doing homework when the teacher came to the class.
I was making a note when the waiter gave me a bill.
My teacher was teaching in my class when his phone rang.

Peristiwa yang terjadi secara bersamaan

Selain diinterupsi oleh peristiwa lain, hal yang bisa terjadi dalam past continous tense adalah adanya peristiwa yang terjadi secara bersamaan dengan peristiwa lainnya. Ketika Anda menggunakan when pada penjelasan sebelumnya, maka kali ini gunakanlah while sebagai bentuk konektor pada peristiwa selanjutnya.
I was reading a book while my father was reading a newspaper.
My family was sitting together and talking.
She was staying at home while I was looking for firewood.
I was ordering a food while my brother was approaching her.

Permintaan sopan

Anda dapat menggunakan past continuous tense ketika ingin menyatakan sebuah permintaan secara sopan.
I was wondering if she could help us to open these doors.
We were thinking you could help me to answer those questions.

Past Perfect Tense

Contoh :
I have finished my housework before you came home.
She has studied for two hours before left home.
If I have been taught this material even for a little, I would have had a higher score. (Conditional type 3)
Tenses selanjutnya adalah past perfect tense. Digunakan untuk menyatakan peristiwa di masa lampau sebelum peristiwa lainnya terjadi. Misalnya, kemarin siang sebelum jam 12 siang, Anda telah makan sebanyak dua piring.
Itu berarti, Anda sudah melakukan suatu hal yaitu sebelum jam 12 siang kemarin, Anda telah makan dua piring. Selain itu, past perfect tense juga dapat digunakan dalam Conditional atau pengandaian bentuk ketiga.
Pola kalimat : Subject + Had + Past participle (verb 3)

Peristiwa yang telah selesai sebelum peristiwa lainnya di masa lampau

Pada dasarnya, statement tersebut sama seperti yang dijelaskan pada kalimat-kalimat di atas. Kalau dalam bahasa Indonesia misalnya, kemarin siang saya sudah mengerjakan tugas sebanyak dua halaman sebelum kamu datang. Jadi, “sebelum kamu datang kemarin siang” berarti “saya telah menyelesaikan tugas”.
Contoh lainnya, Anda telah bekerja selama dua jam sebelum bos datang kemarin pagi. Kalimat tersebut bermakna, sebelum kedatangan bos, seseorang telah bekerja dua jam. Jadi ada peristiwa yang terjadi sebelum kedatangan bos, yaitu pekerjaan yang telah selesai selama dua jam.
I have done my job before you called me to go.
In order to wait you, she has spent more than two hours before you came.
My sister had never visited me before I went to London.
She has stolen the car before the police came.

Third Conditional (Pengandaian bentuk ketiga)

Apa itu conditional atau pengandaian? Anda bisa melihat penjelasan tentang conditional tipe 1, 2, dan tipe ketiga dengan mengklik link ini.
If I learnt well, I would have passed those final exams.
If she obeyed me, she would not have had all of these problems.
If we got up earlier, we would not have been late.

Reported speech

Reported speech merupakan perkataan yang disampaikan oleh orang lain. Misalnya, dia berkata bahwa saya akan berwirausaha, dia berkata kepada saya bahwa tidak ada lagi orang baik di dunia ini. Kedua contoh kalimat tersebut merupakan contoh reported speech dalam bahasa Indonesia.
Andina told me that she has seen all of these horror movies.
Andika said that he has been taught by that teacher for over 2 years.
She asked if I had eaten.

Past Perfect Continuous Tense

Past perfect continuous tense digunakan untuk menyatakan suatu kejadian yang sudah dan sedang berlangsung kemudian diinterupsi oleh peristiwa lainnya. Jika dalam bahasa Indonesia, contohnya adalah, Anda sudah dan sedang menunggu pacar Anda ketika ayah Anda datang secara tiba-tiba kemarin siang.
Artinya, ketika Anda sudah lama menunggu pacar Anda dan bahkan sedang menunggunya, tiba-tiba ayah Anda datang. Ada aktivitas yang sudah dan sedang terjadi di masa lampau sebelum diinterupsi oleh peristiwa berikutnya.
Pola kalimat : Subject + Had + Been + Present participle (verb-ing)
The boys had been doing their homework for an hour when my friends arrived there.
He had been dating with my sister for a half year when my father came to Indonesia.
I had been talking with Janet for over an hour before my mother phoned me.

TUGAS BAHASA INGGRIS BISNIS (PART1)

NAME :KUSUMA HALIM

CLASS : 4KB05

EMAIL :kusumahalim666@gmail.com

1. Find the definition of business letter !

business letter is usually a letter from one company to another, or between such organizations and their customers, clients and other external parties. The overall style of letter depends on the relationship between the parties concerned. Business letters can have many types of contents, for example to request direct information or action from another party, to order supplies from a supplier, to point out a mistake by the letter’s recipient, to reply directly to a request, to apologize for a wrong, or to convey goodwill. A business letter is sometimes useful because it produces a permanent written record, and may be taken more seriously by the recipient than other forms of communication

2. Mention the types, the pants, styles of business letter !

1.1 Types
The most important element you need to ensure in any business letter is accuracy. One of the aspects of writing a business letter that requires the most accuracy is knowing which type of business letter you are writing. A number of options are available for those looking to trade in business correspondence, and you will significantly increase your odds for getting a reply if you know the form you need to send.
1.Letter of Complaint
A letter of complaint will almost certainly result in an official response if you approach it from a businesslike perspective. Make the complaint brief, to the point and polite. Politeness pays off regardless of the extent of anger you are actually feeling while composing this type of business letter.

2.Resume Cover Letter
A cover letter that accompanies a resume should revel in its brevity. You should take as little time and as few words as possible to accomplish one task: persuading the reader to anticipate reading your resume. Mention the title of the job for which you are applying, as well or one or two of your strongest selling points.

3. Letter of Recommendation
A recommendation letter allows you to use a few well-chosen words to the effect of letting someone else know how highly you value a third party. Resist the temptation to go overboard; approach your recommendation in a straightforward manner that still allows you to get the point across.

4. Letter of Resignation
An official letter of resignation is a business letter that should be fair and tactful. Be wary of burning any bridges that you may need to cross again in the future. Offer a valid reason for your resignation and avoid self-praise.

5. Job Applicant Not Hired
In some cases you may be required to write a business letter that informs a job applicant that he was not chosen for an open position. Offer an opening note of thanks for his time, compliment him on his experience or education and explain that he was just not what the company is looking for at the present time.

6.Declining Dinner Invitation
Declining a dinner invitation is a topic for a business letter that, if not done tactfully, may result in a social disadvantage. Extend your appreciation for the invitation and mention that you already have an engagement for that date. Do not go into detail about what the engagement is.

7.Reception of Gift 
It is very polite to return a formal business response letting someone know that you have received her gift. Extend a personalized thanks to let her know that you are exactly aware of the contents of the gift. If possible, it is a good idea to include a sentiment suggesting that you have put the gift to use.

8.Notification of Error
When sending a business letter that lets the receiving party know that an error has been corrected, it is good business sense to include a copy of the error in question if there is paperwork evidence of it. Make the offer of additional copies of material involved in the error if necessary.

9. Thanks for Job Recommendation
A letter of thanks for a party that helped you get a job should be professional and courteous. Above all else, avoid the temptation to go overboard in offering your thanks. Be aware that your skills also helped you land the job and it was likely not handed to you as a result of the third party.

10.Information Request
A business letter that requests information should make the request specific and perfectly understandable. It is also a good idea to state the reason for the information request. Extend advance appreciation for the expected cooperation of the recipient.

1.2 Parts 1.LetterheadCompanies usually use printed paper where heading or letterhead is specially designed at the top of the sheet. It bears all the necessary information about the organisation’s identity.

2.The date of the letter
Date of writing. The month should be fully spelled out and the year written with all four digits October 12, 2005 (12 October 2005 – UK style). The date is aligned with the return address. The number of the date is pronounced as an ordinal figure, though the endings stndrdth, are often omitted in writing. The article before the number of the day is pronounced but not written. In the body of the letter, however, the article is written when the name of the month is not mentioned with the day.

3.The Inside Address
In a business or formal letter you should give the address of the recipient after your own address. Include the recipient’s name, company, address and postal code. Add job title if appropriate. Separate the recipient’s name and title with a comma. Double check that you have the correct spelling of the recipient ‘s name. The Inside Address is always on the left margin. If an 8 1/2″ x 11″ paper is folded in thirds to fit in a standard 9″ business envelope, the inside address can appear through the window in the envelope.

4.The Greeting / Salutation
Also called the salutation. The type of salutation depends on your relationship with the recipient. It normally begins with the word “Dear” and always includes the person’s last name. Use every resource possible to address your letter to an actual person. If you do not know the name or the sex of of your reciever address it to Dear Madam/Sir (or Dear Sales Manager or Dear Human Resources Director). As a general rule the greeting in a business letter ends in a colon (US style). It is also acceptable to use a comma (UK style).

5.The Subject Line (optional)
Its inclusion can help the recipient in dealing successfully with the aims of your letter. Normally the subject sentence is preceded with the word Subject: orRe: Subject line may be emphasized by underlining, using bold font, or all captial letters. It is usually placed one line below the greeting but alternatively can be located directly after the “inside address,” before the “greeting.”

6.The Body Paragraphs
The body is where you explain why you’re writing. It’s the main part of the business letter. Make sure the receiver knows who you are and why you are writing but try to avoid starting with “I”. Use a new paragraph when you wish to introduce a new idea or element into your letter. Depending on the letter style you choose, paragraphs may be indented. Regardless of format, skip a line between paragraphs.

7.The Complimentary Close
This short, polite closing ends always with a comma. It is either at the left margin or its left edge is in the center, depending on the Business Letter Style that you use. It begins at the same column the heading does. The traditional rule of etiquette in Britain is that a formal letter starting “Dear Sir or Madam” must end “Yours faithfully”, while a letter starting “Dear ” must end “Yours sincerely”. (Note: the second word of the closing is NOT capitalized).

8.Signature and Writer’s identification
The signature is the last part of the letter. You should sign your first and last names. The signature line may include a second line for a title, if appropriate. The signature should start directly above the first letter of the signature line in the space between the close and the signature line. Use blue or black ink.

9.Initials, Enclosures, Copies
Initials are to be included if someone other than the writer types the letter. If you include other material in the letter, put ‘Enclosure’, ‘Enc.’, or ‘ Encs. ‘, as appropriate, two lines below the last entry. cc means a copy or copies are sent to someone else.
1.3 Styles of Business Letter
a. Full block style
The full block style has all the letter elements flush with the left margin; it is asymmetrical because there are wide white spaces on the right.
b. Block styleIn a Block format letter :     (1) all text is aligned to the left margin,     (2) paragraphs are not indented.     (3) paragraphs are separated by double or triple spacing. 
c. Semi block style In a Semi-Block format letter :     (1) all text is aligned to the left margin,     (2) paragraphs are indented. 
d. Indented style Indented style is somewhat more complicated than other popular styles of business writing. In indented style, new paragraphs in a piece of writing are indented—that is, they begin about 1.5 centimeters to the right of the left margin. Other parts of a business letter are moved farther to the right half of the page. Indented style is one of the older formats for business writing currently in use, though other formats are becoming more popular. Indented style is a format that many of today’s business people were trained to use. e. Simplified style It differs from the simplified style in the sense that the salutation and the complimentary close are absent in the latter.  f. Hanging indentation styleA hanging indented letter style is when a paragraph is indented so that the first line hangs over the rest. Normally you would see a first line indent. This is when the first line is moved to the right and the rest of the paragraph starts at the margin. The most common place hanging indents are used is on a bibliography reference page. When typing you can change the indentation by either formatting the paragraph or changing the page margins.

3. Give one example of Business letter !

BEKASI COMPUTER

BEKASI CYBER PARK, BEKASI

Bekasi Computers                                                                  Bekasi, Mei 20th 2014

5th Floor, Bekasi Cyber Park

Blok A20, Jakarta

 ORDER LETTER

Dear Mr. Novrianto Ramadhan,

I am interested in the items contained in the Computer Magazine December 10 issue of the Computer Magazine 2013. I want to order :

  1. 3 internal hard drive with capacity of 1 terabytes
  2. 1 piece external hard drive with a capacity of 2 terabytes
  3. 4 piece external hard drive with a capacity 500 gigabytes

Please be sent to the address at Mangga dua street number 19, Jakarta Utara. For the payment I will immediately transfer into your account is listed on your ads in the Computer Magazine.

Your Sincerely,

Brahmantio

Note :

The reason I bougth it because when I saw the ads in a Computer Magazine I really interested in the goods being sold because it has lower price than the market

referensi :

http://makalahproposal.blogspot.com/2014/05/contoh-surat-bisnis.html

http://perdanaprin.blogspot.com/2011/11/tugas-1-revisi-2-bahasa-inggris-1.html

http://mobelos.blogspot.com/2013/11/kumpulan-contoh-surat-penawaran-bisnis.html

http://www.academia.edu/6376503/Korespondensi_Surat_Bisnis

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS

Name : Kusuma halim

Class : 4KB05

NPM : 24111052

e-mail : Kusumahalim666@gmail.com

1. Letter  Of  Inquiry

Letter Of Inquiry is a letter of request, also known as a letter of the candidate. Which will be sent to companies. Request letter is a letter from a prospective buyer to the seller requesting information products offered. With a quote from the seller then potential buyers will know the price and a information of the items or services to be purchased. This is the purpose of the prospective buyer a write request letter to the seller. When the prospective buyer has to know the condition of an item or services following the price and term of sale and purchase, of course he does not need anymore request a quote from the seller. Letter of inquiry required in formal trade requiring formal procedures in writing. The letter of inquiry is often an early stage of the business transaction. By the letter of inquiry prospective buyers ask or inquiry about the items or service to be purchased. In response, the seller expalined the things he want to know the buyer, buyer’s reservation and eventually business transaction as the end of the buying and selling process.

In the letter of inquiry for the items usually offer prospective buyers ask :

  1.    Name and type of items.
  2. Specification of items, namely : type, size, quality, capacity, etc.
  3. The price per unit.
  4. Piece.
  5. How to pay
  6. How to surrender, and
  7. Easy that may be obtained by the buyer, such as guarantees and other.

In addition to things mentioned above prospective buyers asking price lists and catalogs (if the items varies), and a technical description of the items in the form of leaflet or brochures. For items that are possible, prospective buyers can also request sent examples of the real stuff.

Through a letter of inquiry and supply service, prospecitve buyers can inquiry :

  1. The form of services that can be presented by the seller.
  2. Equipment that can be used by the seller as a support (If any)
  3. Price
  4. Piece and
  5. How to pay.

Letter Of Inquiry adalah sebuah jenis surat permintaan atau permohonan informasi tentang suatu produk, jasa, lowongan pekerjaan atau informasi bisnis lainnya.

Pada umumnya fungsi umum dari surat ini adalah untuk merespon  suatu periklanan dari sumber-sumber informasi seperti surat kabar, majalah atau media elektronik tentang suatu produk/jasa saat kita tertarik dengan informasih yang diperoleh tersebut.

Biasanya suart ini merupakan sebuah langkah awal dalam membangun sebuah bisnis atau kerjasama dari dua pihak, yakni penyedia produk/jasa dan pembeli produk/jasa tersebut.

Dalam surat ini, ada beberapa hal yang di bahas oleh si penyedia jasa/produk yang merupakan pertanyaan dari pembeli  agar dapat membantu pembeli itu sendiri untuk mengetahui informasi tentang produk/jasa tersebut.  Hal-hal itu mencakup :

  1. Nama dan jenis produk
    b. Spesifikasi produk, yaitu; tipe, ukuran, kualitas, kapasitas dan lain-lain;
    c. Harga satuannya.
    d. Potongan harga;
    e. Cara pembayarannya dari pembeli ke penjual;
    f.  Cara penyerahan produk dari penjual ke pembeli, dan
    g. Kemudahan yang mungkin diperoleh pembeli, seperti garansi dan lain-lain.

Selain hal tersebut di atas calon pembeli meminta daftar harga dan katalog (jika barang bervariasi), dan penjelasan teknis item dalam bentuk leaflet atau brosur. Untuk item yang mungkin, calon pembeli juga dapat meminta contoh dikirim dari hal yang nyata.
Melalui surat penyelidikan dan layanan pasokan, pembeli dapat prospecitve pertanyaan:
1. Bentuk layanan yang dapat disajikan oleh penjual.
2. Peralatan yang dapat digunakan oleh penjual sebagai dukungan (Jika ada)
3. Harga
4. Bagian dan
5. Bagaimana untuk membayar.

Contoh Letter Of Inquiry :

MELATI   BUSANA & CO

NO 78. JL.Kalibata Raya

Bekasi 1420, West Java

INDONESIA

15 february 2013

Distro cloud Corporation
Pasundan  Raya Street, No. 15
Jakarta 1240
Dear Sirs,

We are a boutique located in Bekasi , and we were interested in your
distro cloud shirt medium size product.
Therefore, we will appreciate it if you can send us a very detailed explanation of the product complete with your catalogues, price list, term, sample of design, and payment.
We would also to know if you are offering any trade discounts.
If you can quote us your favorable prices, we would like to place our order
as soon as possible.
We are looking foward to hearing from you.soon.

Yours faithfully,
MELATI BUSANA &CO

Sandra Puspita

Purchase Manager

Surat Balasan Letter Of Inquiry

Distro cloud Corporation

Pasundan  Raya Street, No. 15

Jakarta 1240

16 january 2013

MELATI BUSANA &CO

NO 78. JL.Kalibata Raya

Bekasi 1420, West Java

INDONESIA

Dear Mrs Sandra ,
We thanks you for your inquiry about our Distro cloud shirts product.
We are enclosing our catalogue together with prices and terms, for your review and are confident that this catalogue will provide many of
the answers you have inquired.
We are also pleased to inform you that we will allow you a 10% discount on order of 60 pieces.
We hope you will find our prices and terms satisfactory and expecting your order as soon as possible.
If there is additional information you would like to know regarding our products, please do not hesitate to contact us. We will be most happy to be of assistance.
Yours faithfully,
For Distro cloud Corporation

Ismail Marzuki
Sales Manager
Sumber :

http://aangdhonz.blogspot.com/2013/01/bahasa-inggris-bisnis-1-inquiry-letter.html

http://uniqueworld.blogdetik.com/2011/10/15

2. ORDER LETTER

Definition : Order letters are sent by consumers or businesses to a manufacturer, retailer or wholesaler to order goods or services. These letters must contain specific information such as model number, name of the product, the quantity desired and expected price. Payment is sometimes included with the letter.

Example order letter :

  1. LANGIT BIRU

Jln. Mawar Merah NO. 07 Jakarta Utara 14140

Jakarta, 10 November 2011

Your ref : KM / DC / 55

Our ref : RM / L / 3A

Mr. Kiwil Mananta

Manager

  1. Olahraga Maju Bersama

Jln. Raya Merdeka No. 21

Bekasi 72852

Dear Mr Kusuma Halim

With this, we would like to place an order your product as follows.

1.10 pairs of shoes NIKE mercurial size of futsal 38-45

  1. 10 pairs of shoes ADIDAS predator soccer size from 38-45
  2. 2 dozen NIKE FC Barcelona Club t-shirt size M and XL

These items should be sent before December 1, 2011 Packing hope stand water with their insurance. Letters of credit are made to our Bank BRI has been sent through the services of the delivery goods JNE.

Yours faithfully,
Ridwan Malik

Contoh reply order letter :

PT.Olahraga Maju Bersama

Jln. Raya Merdeka NO.21 Bekasi 72852

Jakarta, 12 November 2011

Your ref : RM / DC / 55

Our ref : KM / L / 3A

Mr. Ridwan Malik

Manager

  1. Langit biru

Jln. Mawar Merah No.07

Jakarta Utara 14140

Dear Mr Ridwan Malik,

We have received your order dated 10 November 2011 as contained in the purchase order form.

We confirm receipt of Your booking and wish to obey the conditions and requirements as specified by our company, such as the following.

  1. Down Payment made before the date of delivery order as much as 45% of the total price of the reservation goods.
  2. due date payment of the reminder of the payment is made 10 days after the date of delivery of the goods carried.
  3. when there is a complaint over the received goods, carried out by mail the complaint addressed directly to us.

    With all the conditions listed here, we will assume You agree if You did not demur orally or in writing within ten days from receipt of this notice.

    disarray over , we are saying thanks.

Yours faithfully,

Kusuma Halim

3. COMPLAINT LETTER

Definition : The words and tone you choose to use in a letter complaining to a business may be the deciding factor on whether your complaint is satisfied. Be direct but tactful and always use a professional tone if you want the company to listen to you.

Example :

From:

Rizki Amali

689, Park View Apartments

New Jersey

To:

Mr. Thomas

Customer Service Manager

ABC Company

New Jersey

15rd November, 2011.

Ref: Defective product

Dear Mr. Thomas,

I had bought the XYZ Baking Product, receipt number 123445 from your Company on 20th June.  I regret to inform you that the product is defective and my numerous verbal complaints to your personnel have yielded no results.

I request you to either replace the product with a functioning new product or refund my money within one week.

I have never been let down by any of your products in the past and I look forward to your immediate action on this occasion.

I am enclosing a copy of the Receipt to help you initiate immediate action.

Thanking You,

Sincerely,

Rizki Amali

4. APPLICATION LETTER

Definition : This is Letter for you will work in a office.

Example :

Mr. George Gilhooley
XYZ Company
87 Delaware Road
Hatfield, CA 08065
(909) 555-5555
george.gillhooley@email.com

Date

Dear Mr. Gilhooley,

I am writing to apply for the programmer position advertised in the Times Union. As requested, I am enclosing a completed job application, my certification, my resume and three references.

The opportunity presented in this listing is very interesting, and I believe that my strong technical experience and education will make me a very competitive candidate for this position. The key strengths that I possess for success in this position include:

  • I have successfully designed, developed, and supported live use applications
  • I strive for continued excellence
  • I provide exceptional contributions to customer service for all customers

With a BS degree in Computer Programming, I have a full understanding of the full life cycle of a software development project. I also have experience in learning and excelling at new technologies as needed.

Please see my resume for additional information on my experience.

I can be reached anytime via email at george.gillhooley@email.com or my cell phone, 909-555-5555.

Thank you for your time and consideration. I look forward to speaking with you about this employment opportunity.

Sincerely,

Kusuma Halim

5. MEMO

Most business memos are written for one of three purposes:

  1. Persuading readers to do something
  2. Communicating a directive
  3. Providing technical information

Here are examples of each type.

1. Persuasive Memo Example

Kusuma halim
Bekasi
17112, Gunadarma Unv. Computer System

Memo

To: Eriska Rein
CC: Memos
From: Kusuma Halim
Date: 11 Nov 14′


Re: Need for New Memo Format
I’ve noticed we don’t seem to be able to communicate important changes, requirements and progress reports throughout the company as effectively as we should. I propose developing one consistent memo format, recognizable by all staff as the official means of communicating company directives.

While I know this seems like a simple solution, I believe it will cut down on needless e-mail, improve universal communication and allow the staff to save necessary information for later referral. Please talk among yourselves to determine the proper points of memo writing and return the input to me by 12 p.m. on September 30. I will then send out a notice to the entire staff regarding the new memo format.

Thank you for your prompt attention to this matter.

2. Directive Memo Example

Your Name
Your Address
Your Town, Your State Zip Code/Postal Code

Memo

To: All Staff (or names of specific recipients)
From: Name of sender
Date: Month, day, year


Re: New Memo Format Effective June 1

In order to make interoffice communication easier, please adhere to the following guidelines for writing effective memos:

  • Clearly state the purpose of the memo in the subject line and in the first paragraph.
  • Keep language professional, simple and polite.
  • Use short sentences.
  • Use bullets if a lot of information is conveyed.
  • Proofread before sending.
  • Address the memo to the person(s) who will take action on the subject and CC those who need to know about the action.
  • Attach additional information; don’t place it in the body of the memo if possible.

Please put this format into practice immediately. We appreciate your assistance in developing clear communications. If you have any questions, please don’t hesitate to call me.

Thank you.

3. Technical Memo Example

Your Name
Your Address
Your Town, Your State Zip Code/Postal Code

Memo

To: Name(s) of recipients
From: Name of sender
Date: Month, day, year


Re: Update on the T-12 Phase Three testing

As we enter Phase Four of the T-12 testing, I wanted to provide a progress overview of the Phase Three testing.

The body of the memo might include two-four paragraphs outlining the purpose of the memo. If this is a longer memo, each paragraph will have a subhead to help guide the reader through the document.

Finally, the writer includes a summary paragraph, which features bullets highlighting the main points of each previous paragraph, and concludes the memo with a stated action required by the reader or writer

Sumber : http://business.lovetoknow.com/wiki/Memo_Examples

MATERIALISME DAN IDEALISME (FILSAFAT)

Materialisme dan Idealisme

Masalah fundamental yang besar dari semua filsafat, teristimewa dari filsafat yang akhir-akhir ini, ialah masalah mengenai hubungan antara pikiran dengan keadaan. Sejak zaman purbakala, ketika manusia, yang masih sama sekali tidak tahu tentang susunan tubuh mereka sendiri, di bawah rangsang khayal-khayal impian [2-1] mulai percaya bahwa pikiran dan perasaan mereka bukanlah aktivitas-aktivitas tubuh mereka, tetapi, aktivitas-aktivitas suatu nyawa yang tersendiri yang mendiami tubuhnya dan meninggalkan tubuh itu ketika mati – sejak waktu itu manusia didorong untuk memikirkan tentang hubungan antara nyawa dengan dunia luar. Jika pada waktu seseorang meninggal dunia nyawa itu meninggalkan tubuh dan hidup terus, maka tidak ada alasan untuk mereka-reka kematian lain yang tersendiri baginya. Maka itu timbul ide tentang kekekal-abadian, yang pada tingkat. perkembangan waktu itu sama sekali tidak nampak sebagai penghibur tetapi sebagai takdir yang terhadapnya tiada berguna mengadakan perlawanan, dan sering sekali, seperti dikalangan orang-orang Yunani, sebagai malapetaka yang sesungguhnya. Bukannya hasrat keagamaan akan suatu penghibur, tetapi kebingungan yang timbul dari ketidaktahuan umum yang lazim tentang apa yang harus diperbuat dengan nyawa itu, sekali adanya nyawa itu diakui, sesudah tubuh mati, menuju secara umum kepada paham tentang kekekal-abadian perorangan. Dengan cara yang persis sama, lahirlah dewa-dewa pertama, lewat personifikasi kekuatan-kekuatan alam. Dan dalam perkembangan agama-agama selanjutnya dewa-dewa itu makin lama makin mengambil bentuk-bentuk diluar-keduniawian, sehingga akhirnya lewat proses abstraksi saja hampir bisa mengatakan proses penyulingan, yang terjadi secara wajar dalam proses perkembangan intelek manusia, dari dewa-dewa yang banyak jumlahnya itu, yang banyak sedikitnya terbatas dan saling-membatasi, muncul di dalam pikiran-pikiran manusia ide tentang satu tuhan yang eksklusif dari agama-agama monoteis.

Jadi masalah hubungan antara pikiran dengan keadaan, hubungan antara jiwa dengan alam – masalah yang terpenting dari seluruh filsafat – mempunyai, tidak kurang daripada semua agama, akar-akarnya di dalam paham-paham kebiadaban yang berpikiran-sempit dan tiada berpengetahuan. Tetapi masalah itu untuk pertama kalinya dapat diajukan dengan seluruh ketajamannya, dapat mencapai arti pentingnya yang sepenuhnya, hanya setelah umat manusia di Eropa bangun dari kenyenyakan tidur yang lama dalam Zaman Tengah Nasrani. Masalah kedudukan pikiran dalam hubungan dengan keadaan, suatu masalah yang, sepintas lalu, telah memainkan peranan besar juga dalam skolastisisme Zaman Tengah, masalah: yang mana yang primer, jiwa atau alam – masalah itu, dalam hubungan dengan gereja, dipertajam menjadi : Apakah Tuhan menciptakan dunia ataukah dunia sudah ada sejak dulu dan akan tetap ada di kemudian hari?

Jawaban-jawaban yang diberikan oleh para ahli filsafat ke masalah ini membagi mereka ke dalam dua kubu besar. Mereka yang menegaskan bahwa jiwa ada yang primer jika dibandingkan dengan alam, dan karenanya, akhirnya, menganggap adanya penciptaan dunia dalam satu atau lain bentuk – dan di kalangan para ahli filsafat, Hegel, misalnya, penciptaan ini sering menjadi lebih rumit dan mustahil daripada dalam agama Nasrani – merupakan kubu idealisme. Yang lain, yang menganggap alam sebagai yang primer, tergolong ke dalam berbagai mazhab materialisme.

Dua pernyataan ini, idealisme,dan materialisme, mula-mula tidak mempunyai arti lain daripada itu; dan disinipun kedua pernyataan itu tidak digunakan dalam arti lain apapun. Kekacauan apa yang timbul bila sesuatu arti lain diberikan kepada kedua pernyataan itu akan kita lihat di bawah ini.

Tetapi masalah hubungan antara pikiran dengan keadaan mempunyai segi lain lagi – bagaimana hubungan pikiran kita tentang dunia di sekitar kita dengan dunia itu sendiri ? Dapatkah pikiran kita mengenal dunia yang sebenarnya? Dapatkah kita menghasilkan pencerminan tepat dari realitas di dalam ide-ide dan pengertian-pengertian kita tentang dunia yang sebenarnya itu? Dalam bahasa filsafat masalah ini dinamakan masalah identitas pikiran dengan keadaan, dan jumlah yang sangat besar dari para ahli filsafat memberikan jawaban yang mengiyakan atas pertanyaan ini. Hegel, misalnya, pengiyaanya sudah jelas dengan sendirinya; sebab apa yang kita kenal di dalam dunia nyata adalah justru isi-pikirannya – yang menjadikan dunia berangsur-angsur suatu realisasi dari ide absolut yang sudah ada di sesuatu tempat sejak dahulukala, lepas dari dunia dan sebelum dunia. Tetapi adalah jelas, tanpa bukti lebih lanjut, bahwa pikiran dapat mengetahui isi yang sejak semula adalah isi-pikiran. Adalah sama jelasnya bahwa apa yang harus dibuktikan disini sudah dengan sendirinya terkandung di dalam premis-premisnya. Tetapi hal itu sekali-kali tidak merintangi Hegel menarik kesimpulan lebih lanjut dari pembuktiannya tentang identitas pikiran dengan keadaan yaitu bahwa filsafatnya, karena tepat bagi pemikirannya, adalah satu-satunya yang tepat, dan bahwa identitas pikiran dengan keadaan mesti membuktikan keabsahannya dengan jalan umat manusia segera menerjemahkan filsafatnya dari teori ke dalam praktek dan mengubah seleruh dunia sesuai dengan prinsip-prinsip Hegel. Ini adalah suatu khayalan yang sama-sama terdapat pada Hegel dan pada hampir semua ahli filsafat.

Di samping itu masih ada segolongan ahli filsafat lainnya – mereka yang meragukan kemungkinan pengenalan apapun, atau sekurang-kurangnya pengenalan yang selengkap-lengkapnya, tentang dunia. Di dalam golongan ini, diantara para ahli filsafat yang lebih modern, termasuk Hume dan Kant, dan mereka telah memainkan peranan yang sangat penting dalam perkembangan filsafat. Apa yang menentukan dalam menyangkal pandangan ini sudah dikatakan oleh Hegel, sejauh ini mungkin dari pendirian idealis. Tambahan-tambahan materialis yang diajukan oleh Feuerbach, adalah lebih bersifat cerdik daripada mendalam. Penyangkalan yang paling kena terhadap pikiran aneh ini seperti terhadap semua pikiran filsafat yang aneh lainnya ialah praktek, yaitu eksperimen dan industri. Jika kita dapat membuktikan ketepatan konsepsi kita tentang suatu proses alam dengan membikinnya sendiri, dengan menciptakannya dari syarat-syaratnya dan malahan membuatnya berguna untuk maksud-maksud kita sendiri, maka berakhirlah sudah “konsepsi” Kant yang tak terpahami itu tentang “benda-dalam-dirinya” Zat-zat kimia yang dihasilkan di dalam tumbuh-tumbuhan dan di dalam tubuh binatang tetap merupakan “benda-dalam-dirinya” itu sampai ilmu kimia organik mulai menghasilkan zat-zat itu satu per satu; sesudah itu “benda-dalam-dirinya” menjadi benda untuk kita, seperti, misalnya, alizarin, zat warna dari tumbuh-tumbuhan Rubiantinetorum, yang kita tidak susah-susah lagi menghasilkannya di dalam akar-akar tumbuh-tumbuhan itu di ladang, tetapi membuatnya jauh lebih murah dan sederhana dari tir batubara. Selama 300 tahun sistim tata surya Copernikus merupakan hipotesa dengan kemungkinan benarnya seratus, seribu atau sepuluh ribu lawan satu, meskipun masih tetap suatu hipotesa. Tetapi ketika Leverrier, dengan bahan-bahan yang diberikan oleh sistim itu, bukan hanya menarik kesimpulan tentang keharusan adanya suatu planet yang tidak diketahui, tetapi juga menghitung kedudukan yang mesti ditempati oleh planet itu di langit, dean ketika Gallilei benar-benar menemukan planet itu, [2-2] maka terbuktilah kebenaran sistim Copernikus itu. Jika, sekalipuni demikian, kaum Kantian Baru sedang mencoba menghidupkan kembali paham Kant di Jerman dan kaum agnostik menghidupkan kembali paham Hume di Inggris (dimana paham itu sesungguhnya belum pernah lenyap), maka, mengingat bahwa secara teori dan praktek bantahan terhadap paham-paham itu sudah lama dicapai, hal ini secara ilmiah merupakan kemunduran dan secara praktis hanya merupakan cara kemalu-maluan dalam menerima materialisme dengan diam-dima, sambil mengingkarinya di depan dunia.

Tetapi selama periode yang Panjang ini, yaitu sejak Descartes sampai Hegel dan sejak Hobbes sampai Feuerbach, para ahli filsafat sekali-kali tidak didorong, seperti yang mereka pikirkan, oleh kekuatan akal murni semata. Sebaliknya, yang betul-betul sangat mendorong mereka maju ialah kemajuan yang perkasa dan semakin cepat dari ilmu-ilmu alam dan industri. Di kalangan kaum materialis hal ini terang-benderang terlihat dipermukaan, tetapi sistim-sistim idealis juga semakin banyak mengisi diri dengan isi materialis dan mencoba secara panteis mendamaikan pertentangan antara pikiran dengan materi. Jadi, akhirnya, mengenai metode dan isi sistim Hegelian hanyalah mewakili materialisme yang dijungkirbalikkan secara idealis.

Oleh sebab itu dapat dipahami bahwa Starcke dalam karakterisasinya tentang Feuerbach pertama-tama menyelidiki pendirian Feuerbach dalam hubungan dengan masalah fundamental ini, yaitu hubungan pikiran dengan keadaan. Sesudah mengajukan suatu pengantar singkat, dalam mana pendirian-pendirian ahli filsafat yang terdahulu, terutama sejak Kant, dilukiskan dalam bahasa filsafat yang secara tidak semestinya berat, dan dalam mana Hegel, oleh karena terlalu formalistis berpegang teguh pada bagian-bagian tertentu dari karya-karyanya, pendapat jauh lebih sedikit daripada yang patut baginya, menyusul suatu penguraian mendetail tentang jalan perkembangan “metafisika” Feuerbach itu sendiri, sebagaimana jalan ini berturut-turut dicerminkan di dalam tulisan-tulisan filsuf itu yang ada sangkut pautnya disini. Penguraian itu disusun dengan rajin dan terang; hanya, seperti halnya seluruh buku itu, penguraian itu diisi dengan beban fraseologi filsafat yang disana-sini bukannya sama sekali tidak dapat dihindari dan yang pengaruhnya lebih mengganggu semakin kurang pengarangnya berpegang pada cara pengungkapan mazhab yang itu-itu juga, atau bahkan cara pengungkapan Feuerbach sendiri, dan sernakin banyak dia menyisipkan ungkapan-ungkapan aliran-aliran yang sangat berbeda-beda, terutama aliran-aliran yang kini merajalela dan, menamakan dirinya aliran filsafat.

Jalan evolusi Feuerbach ialah jalan evolusi seorang Hegelian – memang, tidak pernah seorang ortodoks Hegelian yang sempurna – menjadi seorang materialis; suatu evolusi yang pada tingkat tertentu mengharuskan adanya pemutusan hubungan seluruhnya dengan sistim idealis dari pendahulunya. Dengan kekuatan yang tak tertahan, Feuerbach akhirnya didorong menginsafi, bahwa adanya “ide absolut” pra-dunia dari Hegel, “adanya terlebih dulu kategori2 logis” sebelum dunia ada, adalah tidak lain daripada sisa2 khayalan dari kepercayaan tentang adanya pencipta diluar-dunia; bahwa dunia materiil yang dapat dirasa dengan panca indera, yang kita sendiri termasuk di dalamnya, adalah satu2nya realitas; dan bahwa kesadaran serta pemikiran kita, betapa diatas-panca-inderapun nampaknya, adalah hasil organ tubuh yang materiil, yaitu otak. Materi bukanlah hasil jiwa, tetapi jiwa itu sendiri hanyalah hasil tertinggi dari materi. Ini sudah tentu adalah materialisme semurni-murninya. Tetapi setelah sampai sedemikian jauh, Feuerbach tiba2 berhenti. Dia tidak dapat mengatasi purbasangka filsafat yang lazim, purbasangka bukan terhadap barangnya tetapi terhadap nama materialisme. Dia berkata: “Bagi saya materialisme adalah dasar dari bangunan hakekat dan pengetahuan manusia; tetapi bagi saya materialisme bukanlah seperti bagi ahli fisiologi, seperti bagi sarjana ilmu2 alam dalam arti yang lebih sempit, misalnya, bagi Moleskhott, dan memang suatu keharusan menurut pendirian dan pekerjaan mereka, yaitu bangunan itu sendiri. Ke belakang saya setuju sepenuhnya dengan kaum materialis; tetapi ke depan tidak.”

Disini Feuerbach mencampurbaurkan materialisme yang merupakan pandangan-dunia umum yang bersandar pada pengertian tertentu tentang hubungan antara materi dengan pikiran. dengan bentuk khusus dalam mana pandangan-dunia ini dinyatakan pada tingkat sejarah tertentu, yaitu dalam abad ke-18. Lebih daripada itu, dia mencampurbaurkannya dengan bentuk yang dangkal, yang divulgarkan, dalam mana materialisme abad ke-18 hidup terus hingga hari ini di dalam kepala2 para ahli ilmu2 alam dan fisika, bentuk yang dikhotbahkan oleh Bükhner, Vogt dan Moleskhott pada tahun limapuluhan dalam perjalanan keliling mereka. Tetapi. sebagaimana idealisme mengalami sederet tingkat2 perkembangan, begitu juga materialisme. Dengan setiap penemuan yang membuat zaman, sekalipun di bidang ilmu2 alam, materialisme harus mengubah bentuknya, dan setelah sejarah juga dikenakan perlakuan materialis, maka disinipun terbuka jalan raya perkembangan yang baru.

Materialisme abad yang lampau adalah terutama mekanis, sebab pada waktu itu, di antara semua ilmu2 alam hanya ilmu mekanika, dan memang hanya ilmu mekanika benda2 padat – langit dan bumi – pendek kata, ilmu mekanika gravitasi telah mencapai titik akhir tertentu. Ilmu kimia pada waktu itu baru berada dalam masa kanak2nya, dalam bentuk phlogistis. [2-3] Biologi masih berlampin; organisme2 tumbuh2an dan hewan baru saja diperiksa secara kasar dan dijelaskan sebagai akibat sebab2 mekanik semata. Seperti hewan bagi Descartes, begitu juga manusia bagi kaum materialis abad ke-18 adalah suatu mesin. Penerapan secara eksklusif norma2 mekanika ini pada proses2 yang bersifat kimiawi dan organik – yang di dalamnya hukum2 mekanika memang berlaku tetapi didesak kebelakang oleh hukum2 lain yang lebih tinggi – merupakan keterbatasan khusus yang pertama tapi yang pada waktu itu tak terhindarkan dari materialisme klasik Perancis.

Keterbatasan khusus yang kedua dari materialisme ini terletak dalam ketidakmampuannya memahami alam semesta sebagai suatu proses, sebagai materi yang mengalami perkembangan sejarah yang tak putus2nya. Ini sesuai dengan tingkat ilmu2 alam pada waktu itu, dan dengan cara berfilsafat secara metafisik, yaitu antidialektik, yang bertalian dengan tingkat ilmu2 itu. Alam, sejauh yang sudah diketahui, berada dalam gerak yang kekal-abadi. Tetapi menurut ide2 pada waktu itu, gerak itu berlangsung, juga dengan kekal-abadi, dalam lingkaran dan karenanya tidak pernah berpindah dari tempatnya: gerak itu berulang-ulang menghasilkan hasil yang itu2 juga. Pandangan itu pada waktu itu tidak dapat dielakkan. Teori Kant tentang asal-usul tata surya [2-4] baru saja dikemukakan dan masih dianggap sebagai suatu barang ajaib belaka. Sejarah perkembangan bumi, geologi, masih sama sekali belum diketahui, dan konsepsi bahwa makhluk2 alam yang bernyawa di hari ini adalah hasil guatu rentetan perkembangan yang panjang dari yang sederhana ke yang rumit, pada waktu itu sama sekali tidak dapat dikemukakan secara ilmiah. Oleh sebab itu pendirian yang tidak historis terhadap alam tidak dapat dielakkan. Semakin kuranglah alasan kita untuk mencela para ahli filsafat abad ke-18 tentang hal itu, karena hal yang sama terdapat pada Hegel. Menurut Hegel, alam, sebagai “penjelmaan” semata diri ide, tidak mampu berkembang dalam waktu hanya mampu memperbesar kelipatgandaannya dalam ruang, sehingga alam bersamaan dan berdampingan satusamalain memperlihatkan semua tingkat perkembangan yang terkandung di dalamnya, dan ditakdirkan mengalami pengulangan yang kekal-abadi dari proses-proses yang itu2 juga. Hal yang tak masuk akal ini, yaitu perkembangan dalam ruang, tetapi yang lepas dari waktu – syarat fundamental bagi semua perkembangan – dipaksakan oleh Hegel pada alam justru ketika geologi, embriologi, fisiologi tumbuh2an dan hewan, serta ilmu kimia organik sedang dibangun, dan ketika dimana-mana berdasarkan ilmu2 baru ini sedang tampil ramalan2 gemilang dari teori evolusi yang datang kemudian (misalnya; Goethe dan Lamarck). Tetapi sistim menuntutnya; maka itu metode, demi kepentingan sistim, harus menjadi tidak jujur terhadap dirinya sendiri.

Konsepsi tidak-historis yang sama berkuasa juga di bidang sejarah. Di bidang itu perjuangan melawan sisa2 Zaman Tengah memburemkan pandangan. Zaman Tengah dianggap sebagai interupsi sejarah belaka selama seribu tahun kebiadaban umum. Kemajuan besar yang dibuat dalam Zaman Tengah – peluasan wilayah kebudayaan Eropa, bangsa-bangsa besar yang berdayahidup sedang terbentuk di wilayah itu damping-mendampingi, dan akhirnya kemajuan teknik yang luar biasa pada abad ke-14 dan ke-15 – semua ini tidak dilihat. Jadi tidak dimungkinkan adanya pengertian rasionil tentang saling-hubungan kesejarahan yang besar, dan sejarah paling banyak menjadi suatu kumpulan contoh-contoh dan ilustrasi2 untuk digunakan oleh para ahli filsafat.

Penjaja2 yang melakukan pemvulgaran, yang di Jerman pada tahun limapuluhan berkecimpung dalam materialisme, sama sekali tidak mengatasi keterbatasan guru2 mereka itu. Seluruh kemajuan ilmu2 alam yang sementara itu telah dicapai bagi mereka hanyalah bukti2 baru saja yang dapat digunakan untuk menentang adanya pencipta dunia; dan, memang, mereka sama sekali tidak menjadikan pengembangan teori itu lebih jauh sebagai usaha mereka. Walaupun idealisme sudah tidak bisa berkembang lagi dan mendapat pukulan yang mematikan dari Revolusi 1848, ia mempunyai kepuasan melihat bahwa materialisme untuk waklu itu sudah tenggelam lebih dalam lagi. Tidak dapat disangkal bahwa Feuerbach adalah benar ketika dia menolak memikul tanggungjawab atas materialisme itu; hanya dia semestinya tidak mencampurbaurkan ajaran2 pengkhotbah2 berkelilling itu dengan materialisme pada umumnya.

Tetapi, disini, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, semasa hidup Feuerbachpun, ilmu2 alam masih berada dalam proses pergolakan yang hebat, pergolakan yang baru selama limabelas tahun yang akhir2 ini mencapai kesimpulan relatif yang membawa kejelasan. Bahan2 ilmiah baru telah diperoleh dalam ukuran yang belum pernah terdengar hingga kini, tetapi penetapan saling-hubungan, dan dengan demikian soal membawa ketertiban ke dalam kekacauan penemuan2 yang dengan cepatnya susul-menyusul, baru akhir2 ini menjadi mungkin. Memang benar bahwa Feuerbach semasa hidupnya masih sempat menyaksikan ketiga penemuan yang menentukan – penemuan sel, transformasi energi dan teori evolusi, yang diberi nama menurut Darwin. Tetapi bagaimana seorang ahli filsafat yang kesepian, yang hidup dalam kesunyian desa, dapat secara memuaskan mengikuti perkembangan2 ilmiah guna menghargai menurut sepenuh nilainya penemuan2 yang sarjana2 ilmu2 alam sendiri pada waktu itu masih membantahnya atau tidak tahu bagaimana menggunakannya sebaik-baiknya? Kesalahan tentang ini semata-mata terletak pada syarat2 yang menyedihkan yang terdapat di Jerman, yang mengakibatkan tukang2 tindas-kutu eklektis yang melamun telah menempati mimbar2 filsafat, sedangkan Feuerbach yang menjulang tinggi diatas mereka semua, harus tinggal diudik dan membusuk disuatu desa kecil. Maka itu bukanlah salah Feuerbach bahwa konsepsi historis tentang alam, yang kini sudah mungkin dan yang menyingkirkan segala keberatsebelahan materialisme Perancis, tetap tak tercapai olehnya.

Kedua, Feuerbach memang tepat dalam menyatakan bahwa materialisme alam-ilmiah yang eksklusif adalah sesungguhnya dasar dari bangunan pengetahuan manusia, tetapi bukan bangunan itu sendiri. Karena kita tidak hanya hidup di dalam alam, tetapi juga di dalam masyarakat manusia, dan inipun, tidak kurang daripada alam, mempunyai sejarah perkembangannya dan ilmunya. Oleh sebab itu soalnya ialah membikin ilmu tentang masyarakat, yaitu jumlah keseluruhan dari apa yang dinamakan ilmu-ilmu sejarah dan filsafat, selaras dengan dasar materialis, dan membangunnya kembali di atas dasar itu. Tetapi tidak ditakdirkan bahwa Feuerbachlah yang melakukan hal yang demikian itu. Meskipun ada “dasar”nya, dia disini tetap terikat oleh belenggul2 idealis yang tradisionil, suatu kenyataan yang dia akui dengan kata2 berikut ini : “Kebelakang saya setuju dengan kaum materialis, tetapi kedepan tidak!” Tetapi disini Feuerbach sendirilah yang tidak maju “kedepan”, ke lapangan sosial, yang tidak dapat melampaui pendiriannya tahun 1840 atau 1844. Dan lagi ini terutama disebabkan oleh pengasingan diri yang memaksa dia, yang, diantara semua filsuf, adalah yang paling cenderung kepada pergaulan, kemasyarakatan, untuk menghasilkan pikiran2 dari kepalanya yang kesepian itu dan bukan sebaliknya, yaitu dari pertemuan2 yang bersahabat dan bermusuhan dengan orang2 lain yang sekaliber dengan dia. Kelak akan kita lihat secara mendetail seberapa banyak dia tetap seorang idealis di dalam bidang itu.

Hanya perlu ditambahkan lagi disini bahwa Starcke mencari idealisme Feuerbach di tempat yang salah. “Feuerbach adalah seorang idealis; dia percaya akan kemajuan umat manusia.” (hlm. 19). “Dasar, bangunan bawah dari keseluruhannya, bagaimanapun tetap idealisme. Realisme bagi kami tidaklah lain daripada suatu perlindungan terhadap penyelewengan2, sementara kami mengikuiti kecenderungan2 ideal kami. Bukankah kasih, cinta dan kegairahan akan kebenaran dan keadilan merupakan kekuatan2 ideal?” (hlm. VIII).

Pertama, idealisme disini tidak mengandung arti lain daripada pengejaran tujuan2 ideal. Tetapi, ini seharusnya paling2 menyangkut idealisme Kant dan “imperatif kategoris”nya, sebaliknya, Kant sendiri menyebut filsafatnya “idealisme transcendental”; dan sekali-kali bukan karena dia di dalamnya juga mempersoalkan cita2 etika, tetapi karena alasan2 yang lain samasekali, sebagaimana Starcke akan ingat. Takhayul bahwa idealisme filsafat bersendikan kepercayaan akan cita2 etika, yaitu cita2 sosial, timbul diluar filsafat, dikalangan kaum filistin Jerman, yang mengapalkan diluar kepala beberapa bagian kebudayaan filsafat yang mereka perlukan dari syair2 Skhiller. Tidak seorangpun yang lebih keras mengecam “imperatif kategoris” Kant yang impoten, impoten karena dia menuntut hal yang tidak mungkin, dan karenanya tidak pernah menjadi kenyataan – tidak seorangpun yang lebih kejam mencemoohkan kegairahan filistin yang sentimental akan cita2 yang tak dapat direalisasi yang diajukan oleh Skhiller daripada justru Hegel, orang idealis yang sempurna itu. (Lihat misalnya, bukunya Fenomenologi).

Kedua, kita sekali-kali tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan bahwa segala sesuatu yang membikin manusia bertindak harus melalui otak mereka – bahkan makan dan minum, yang mulai sebagai akibat dari rasa lapar atau rasa haus hanya disampaikan melalui otak dan berakhir sebagai hasil rasa puas yang juga disampaikan melalui otak. Pengaruh2 dunia luar terhadap manusia menyatakan dirinya di dalam otaknya, dicerminkan di dalamnya sebagai perasaan, pikiran, rangsang, kemauan – pendek kata, sebagai “kecenderungan2 ideal”, dan dalam bentuk ini menjadi “kekuatan2 ideal”. Maka itu, jika seseorang harus dianggap idealis karena dia mengikuti “kecenderungan2 ideal” dan mengakui bahwa “kekuatan2 ideal” mempunyai pengaruh terhadap dia, maka sietiap orang yang agak normal perkembangannya adalah seoreang idealis sejak lahirmya dan jika demikian apakah masih bisa ada seorang materialis?

Ketiga, keyakinan bahwa kemanusiaan, sekurang-kurangnya pada saat sekarang ini, dalam keseluruhannya bergerak menurut arah yang maju tidak mempuniai sangkut paut apapun dengan antagonisme antara materialisme dan idealisme. Kaum materialis Perancis, tidak kurang daripada orang2 deis seperti Voltaire dan Rousseau menganut keyakinan itu dalam derajat yang hampir fanatik, dan kerapkali telah membuat pengorbanan perorangan yang paling besar untuk keyakinan itu. Jika pernah ada orang yang mengabdikan seluruh hidupnya kepada “kegairahan akan kebenaran dan keadilan” – menggunakan kata2 itu dalam arti yang baik – maka orang itu adalah Diderot, misalnya. Oleh sebab itu, jika Starcke menyatakan bahwa semua itu adalah idealisme, maka ini hanya membuktikan bahwa bagi dia kata materialisme, dan seluruh antagonisme antara kedua aliran itu telah hilang segala artinya.

Kenyataannya ialah bahwa Starcke, walaupun barangkali secara tidak sadar, dalam hal ini memberi konsesi yang tidak dapat diampuni kepada prasangka filistin yang tradisionil mengenai perkataan materialisme, yang diakibatkan oleh pemfitnahan kata itu dalam waktu lama oleh pendeta2. Perkataan materialisme oleh si filistin diartikan kerakusan, kemabukan, mata-keranjang, nafsu berahi, kesombongan, kelobaan, kekikiran, ketamakan, pengejaran laba dan penipuan bursa – pendeknya, segala kejahatan busuk yang dia sendiri lakukan secara sembunyi2. Perkataan idealisme diartikannya kepercayaan akan kebajikan, filantropi universal dan secara umum suatu “dunia yang lebih baik,” yang dia sendiri banggakan dimuka orang lain, tetapi yang dia sendiri hanya percaya selama dia berada dalam kesusahan atau sedang mengalami kebangkrutan sebagai akibat dari ekses2 “materialis”nya yang biasa. Waktu itulah dia menjanjikan lagu kesayangannya: Manusia itu apa ? – Setengah binatang, setengah malaikat.

Adapun tentang hal2 lainnya, Starcke dengan bersusahpayah membela Feuerbach terhadap serangan2 dan ajaran2 para asisten profesor yang berteriak2, yang kini di Jerman memakai nama ahli filsafat. Bagi orang2 yang berminat akan tembuni dari filsafat klasik Jerman, ini sudah tentu merupakan soal yang penting; bagi Starcke sendiri mungkin nampaknya peritu. Tetapi, kami tak akan menyusahkan pembaca dengan itu.


Catatan

[2-1] Di kalangan orang liar dan orang2 biadab yang tingkat perkembangannya lebih rendah masih umum terdapat ide bahwa bentuk manusia yang tampil di dalam mimpi adalah nyawa yang untuk sementara waktu meninggalkgn tubuh2 manusia itu; oleh sebab itu, orang yang sesungguhnya yang bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan oleh wujudnya di dalam mimpi terhadap orang yang mimpi. Imthurn menemukan kepercayaan yang seperti itu misalnya dikalangan orang Indian di Guicma dalam tahun 1884. (Keterangan Engels).

[2-2] Planet yang dimaksud ialah Neptunus, ditemukan pada tahun 1846 oleh Johann Gaililei, seorang ahli astronomi di Observatorium Berlin. – red.

[2-3] Teori phlogistis: teori yang berlaku di bidang ilmu kimia dalam abad2 ke-17 dan ke-18 dan yang menyatakan bahwa pembakaran terjadi karena di dalam badan tertentu terdapat zat khusus yang bernama phlogiston. – red.

[2-4] Teori yang menyatakan bahwa matahari dari planet2 berasal dari gumpalan kabut pijar yang berputar. – red.

 

 

Sumber :: http://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1886/ludwig-feuerbach/ch02.htm

Ketika niatan timbul dari kebutuhan manusia

Seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa pendapatan manusia akan seimbang dengan kebutuhan yang di dapat. Kali ini saya akan membalikan/membelokan sedikit tentang kebutuhan. Kebutuhan pada umumnya adalah hal yang di butuhkan manusia disaat ia merasa kurang. Kita flashback sedikit bahwa ada seseorang yang mempunyai kebutuhan yang amat banyak seperti mobil,motor,rumah mewah dll. Otomatis niatan seseorang untuk mencari suatu penghasilan akan terdorong akan kebutuhan yang banyak. Jadi tidak ada salahnya mempunyai kebutuhan yang banyak Karena akan memotivasi diri untuk kerja lebih giat lagi supaya kebutuhannya terpenuhi.

Kebutuhan

Kebutuhan seseorang pastilah berbeda”. Tidak ada kebutuhan yang sama di dunia ini. Kita ambil contoh ketika orang miskin mempunyai sepeda? Apa perasaan org tersebut? Mereka senang Karena mempunyai kendaraan untuk pergi ke suatu tempat. Ketika seorang sederhana mempunyai sepeda motor? Mereka nyaman Karena mempermudah pekerjaannya untuk pergi ke kantor. Ketika orang kaya mempunyai Mobil? Mereka juga senang kareng kebutuhan di dunianya berbeda dengan kebutuhan orang” lain pada umumnya. Memang manusia tidak merasa puas. Jadi sesuaikan diri anda dengan kebutuhan Dan pendapatan yang anda miliki. Jangan menjudge seseorang ketika mempunyai barang yang berlebihan Karena kebutuhan/penghasilan antara Dia Dan kita berbeda.

Ketika anda berada di pundak raksasa

Sesuai judul di atas raksasa di sini di artikan sebagai sebuah mahkluk yang besar Yang bisa menghancurkan benda benda yang kecil yang mudah di lihat oleh semua orang dari berbagai sisi Dan mudah melihat banyak orang dari ketinggiannya. Judul di atas sama di artikannya sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin akan mudah di pandang orang Dan banyak memandang orang. Jadi, tinggal kalian yang memilih sendiri ingin melihat sebuah raksasa Atau kalian yang akan melihat semua orang..

-kusuma halim-

Titik jenuh

Memang Setiap orang pasti mempunyai kejenuhan masing” yang di milikinya apapun itu siapa pun itu pasti pernah mengalaminya. Bagaimana cara menyikapinya? Memang hanya menuliskan sebuah artikel seperti ini sangatlah mudah dari pada mempraktekannya. Cobalah berusaha buat mencari sesuatu yang bisa menghilangkan penat. Menghilangkan penat disini bukan berartian negativ seperti menggunakan narkoba seks dll tapi cobalah untuk mencari sesuatu yang sebelumnya dalam hidupmu pernah merasakan sesuatu yg beda (senang). Yang saya tahu ada beberapa metode sederhana untuk menghilangkan masalah ini yaitu tertawa,bernyanyi,curhat,menangis Dan masih banyak lg Dan tidak lupa untuk mencari sesuatu yang menurut anda sangat nyaman di tempat tersebut. Saya harap itu bisa mengurangi sedikit beban di hidupmu. soo??? Tersenyum lah. Karena di Mulai dari tersenyum akan mengurangi sedikit beban di hidupmu.

-kusuma halim-